Kelemahan Keluhan Suzuki Ertiga versi Pengguna : (Dari berbagi sumber : kaskus, ulasan otomotif, forum diskusi otomotif) tidak semua pengguna Suzuki Ertiga mengalami masalah yang sama.
- Bau Sangit di kecepatan diatas 100 km/jam (bahkan ada yang merasakan di kecepatan 80-90 km/jam) Penyebabnya adalah material ceramica catalic converter yang pada suhu tinggi akan mengeluarkan bau sangit dan bau tersebut ternyata tembus sampai kabin (sumber kebocoran inilah yang sampai saat ini masih belum dipastikan posisinya). Suzuki harus bisa menambah rapat/kedap celah yang membatasi ruang mesin dan kabin mobil. Bau gosong atau sangit ini bisa bertahan bulanan sehingga sangat mengganggu kabin. Sebenarnya hampir semua mobil yang punya CC akan mengalami hal yang sama bedanya adalah kualitas peredaman kabin dan ruang mesin yang berbeda untuk setiap produsen mobil. jadi jika ini dialami sewajarnya konsumen harus klaim ke Suzuki untuk mencari sumber celah masukknya bau sangit tersebut.
- Bau asap kendaraan truk, bus atau bahkan motor 2 tak jika Ertiga dibelakangnya masuk ke kabin, ini mungkin penyebabnya sama dengan no.1 yaitu sistem sekat antara kabin dan ruang mesin/luar body masih harus ditingkatkan kekedapannya.
- Cat body ternyata sangat tipis seperti mobil sekelasnya, dan bagian yang tidak terlihat terkesan QCnya kurang baik. Jika dibandingkan avanza mungkin 11-12 perbedaanya atau sama-sama tipis (dan memang mobil < 100 ps, body yang tipis adalah design body untuk mendapatkan bobot mobil yang proporsional)
- Pelayanan purna jual terutama di pinggiran kota masih jauh dari harapan konsumen, kemungkinan disebabkan karena investasi di bagian ini membutuhkan biaya yang sangat tinggi, ketersediaan bengkel yang mumpuni masih terbatas karena tidak siap dengan angka penjualan Ertiga yg tinggi. keluhan pasti berkisar pada penanganan problem kendaraan, kelengkapan infrastruktur bengkel yang memadai, sumber daya manusia yang terbatas, suasana bengkel yang sempit/terbatas, dan waktu penanganan masalah kendaraan yang cukup lama. Jika angka penjualan tetap tinggi di 5,000-7,000 per bulan dan Suzuki tidak menambah layanan bengkel maka bisa dipastikan akan terjadi penurunan kualitas layanan purna jualnnya. Keluhan terhadap jaringan bengkel resmi (beres) dan juga tenaga salesnya banyak dikemukakan pembeli Ertiga di milis-milis ErtigaClub, seharusnya Suzuki segera menginvestasikan modal dan sdm guna melayani pembeli Ertiga yang begitu tinggi.
Suasana Bengkel Suzuki - Ban yang dipakai adalah type ekonomis sehingga kualitas dalam kabin akan berkurang akibat type ban yang ekonomis. Banyak pengguna yang melakukan improvement dengan mengisi ban nitrogen dan yang paling bijaksana adalah mengganti ban yang lebih baik pada saat 40,000 km.
Ban Type Eco pada Suzuki Ertiga - Kualitas Akhir Suzuki masih belum menyaingi kompetitornya, banyak keluhan Ertiga karena finishing kendaraan yang tidak melalui QC yang ketat seperti : Kerataan pintu depan dan belakag, pintu belakang yang sulit terbuka, gejalan ndut-ndutan karena kualitas CC yang buruk, bebunyian/getaran di dashboard yang sulit terlacak dan lain lagi. Intinya tidak semua pengguna mengalami tetapi mengindikasikan bahwa tidak dilakukan kontrol kualitas yang ketat sehingga lolos sapai konsumen. Ini terbukti dari penghargaan JD Power (Lembaga riset kepuasan pelanggan) jatuh pada Toyota Avanza (79 PP 100) sedangkan Ertiga di posisi ke-3 dengan (85 PP 100) dibawah Daihatsu Luxio yang juga (85 PP 100). Sebagai pembanding Toyota Kijang Innova memiliki 67 PP 100.
Keluhan2 pengguna Suzuki Ertiga juga banyak ditemukan pada forum suzuki ertiga club di http://www.ertigaclubindonesia.org/forum/index.php?board=27.20. Mungkin mobil kompetitornya mengalami yang sama pada awal2 produksi, sehingga Suzuki sebagai produsen mobil yang sedang "dipercaya" oleh konsumen Indonesia harus terus melakukan perbaikan mutu. Dan semakin hari kelihatannya keluhan pengguna Suzuki Ertiga semakin banyak yang dituangkan di ErciClub dan ini membuktikan Pihak Suzuki masih bernostalgia dengan booming penjualannya, padahal After Sales akan menentukan sampai seberapa lama Ertiga bisa diterima oleh masyarakat. Ayo Susuki.....Perketat standard QC sebelum delivery ke konsumen..
- Posisi bangku ke 3 memang bisa dilipat rebah sehingga memperluas ruang bagasi tetapi cara pelipatannya menyebabkan jok belakang bisa cepat kotor, bisa ketumpahan cairan barang bawaan, dan posisi jok belakang bisa menjadi tumpuhan barang bawaan (jok bisa rusak). Para pengguna Ertiga mengeluhkan saat akan menaruh karung/barang bawaan yang berat (seperti beras) dan juga galon air. Mungkin Suzuki di periode facelift (2-3 tahun setelah launching) bisa merubah konfigurasi seat rr no.1 dan 2 sehingga bisa lebih lapang.
Posisi Jok ke-2 dan ke-3 yang tidak fungsional. - Jika dimuati penuh, apalagi saat tanjakan maka sangat sulit mengendalikan ertiga secara nyaman. Raungan mesin yang hanya 95 HP dan dimuati penuh di tanjakan memang jadi kendala bagi Ertiga. Hal ini juga di alamai oleh Nissan grand livina atau mobil city car. dibutuhkan rpm tinggi ntuk bisa berakselerasi nyaman. Kelemahan ini akan tambah berasa saat kondisi tanjakan licin karena hujan ditambah usia ban yang sudah > 30,000 km. Dalam kondisi kencang, posisi tanjakan bukan rintangan buat mobil ini, tetapi saat macet di tanjakan maka akan sangat berasa.
Tanjakan yang bisa jadi Rintangan. - Seperti mobil FWD lainnya, radius putar di putaran atau diparkiran tidak leluasa seperti MPV RWD. Hal ini juga dialami oleh seluruh kendaraan FWD karena sistem penggeraknya memang dirancang untuk membatasi ruang gerak poros rodanya.
- Seperti mobil FWD (sedan, hatchback) maka ertiga membutuhkan perawatan yang lebih mahal jika ingin tetap merasakan kenikmatan mengendarai mobil terasa sedan. Jika terlambat mengantaisipasi kelemahan pada sistem penggeraknya misalnya tie rod, ball joint dan sekitarnya, maka bunyi-bunyian kaki-kakinya akan merusak kenikmatan mengendai mobil FWD. Kenyamanan mengemudikan Ertiga menyebabkan penggunanya tidak menyadari melakukan pengendalian agresif dijalanan berlubang, rusak, keriting dan gunduk.....hal ini bisa semakin mempercepat usia kaki-kakinya. Penulis memprediksi bahwa Suzuki Ertiga akan semakin kokoh dengan penjualan 5,000 unit/bulan jika dalam masa 3 tahun (2012-2015) keluhan2 para penggunanya bisa diselesaikan oleh Suzuki, Jika tidak maka Honda Mobilio dan Datsun Go+ akan segera mengambil tahta no 2/3 dari tangan Ertiga. Honda Mobilio dan Datsun Go+ akan meluncur di semester 1 tahun 2014 dengan jenis dan type MPV yang sama dengan Ertiga.
- Jaringan bengkel Suzuki yang mulai kedodoran mengantisipasi angka penjualan Ertiga yang tinggi menyebabkan kualtitas pelayanan akan semakin buruk. Apalagi biaya membangun jaringan after market yang memadai dibutuhkan investasi yang sangat tinggi. Tahun 2013 Suzuki membangun pabrik pabrik baru di Cikarang seluas puluhan Ha untuk menejar pertumbuhan penjualan Ertiga yang terus naik, mudah-mudahan Suzuki tidak melupakan membangun jaringan after sales di seluruh Indonesia yang memenuhi kebutuhan konsumennya. Menurut penulis jaringan after sales yang tidak siap dari Suzuki-lah yang akhirnya menurunkan peminat calon pembeli selanjutnya dan beralih ke produk sejenis seperti Honda Mobilio dan Datsun Go+ nantinya.
- Usia MPV yang FWD dalam sejarahnya tidak setangguh MPV yang RWD. Lihatlah bagaimana rental kendaraan akan didominasi oleh Avanza dan Innova karena daya jelajah dan ketangguhannya sudah terbukti. Jalanan di Indonesia yang justru semakin jelek dari tahun ke-tahun akan menambah beban berat bagi MPV sekelas Ertiga dan Grand Livina. Perbedaan ketangguhan dan kenyamanan Ertiga dengan Low MPV RWD seperti Avanza-Xenia baru akan kelihatan saat usia kendaraan > 3 tahun (atau menempuh 50,000 km)....disinilah akan diuji build quality mid term kendaraan masing-masing terutama bunyi-bunyian yang sangat menganggu. Dan setelah 3 tahunlah maka akan kelihatan harga kendaraan bekasnya yang menunjukkan penerimaan pasar.
- Kedatangan Suzuki karimum Wagon R yang diset 1,500 unit per bulan membuat Suzuki akan semakin kewalahan mengantisipasi produksi kendaraannya yang dipusatkan di Tambun Bekasi. Pabrik baru di Cikarang kelihatannya masih belum bisa difungsikan sanmpai pertengahan tahun depan. Dampaknya tentu merugikan konsumen karena produksi yang tinggi tanpa diikuti build quality yang cepat menyebabkan di sana-sini terkirim kendaraan yang tidak sempurna versi pembelinya...Berikut ini 9 keluhan pengguna ertiga yang paling banyak mendapat komentar dari para penggunanya yang disampaikan di ErtigaclubIndonesia.
Ayo Suzuki....jangan kalah sama produsen lain, bukan berarti kendaraan lain tidak ada keluhan dari penggunanya. Tetapi hanya produsen yang serius dan tanggap untuk segera melakukan perbaikanlah yang akan dicari konsumen baru.
Semua kelemahan pada suzuki ertiga sebenarnya masih kategori wajar untuk mobil baru yang baru berusia 2 tahunan, seiring dengan waktu pihak Suzuki pasti akan memperbaharui semua kelemahan yang mungkin terjadi selama proses produksi. Tulisan ini tidak membandingkan dengan low mpv jenis lain seperti avanza atau cevrolet spin tetapi lebih merupakan bahan untuk share bagi pengguna suzuki ertiga agar memahami kelemahan dan kekurangan mobilnya sehingga bisa dilakukan improvement sendiri.
Jika ingin melihat kelebihan atau perbandingan Suzuki Ertiga dan Toyota Avanza, bisa diulas
Pada bulan September 2013 akan ada pesaing baru Suzuki Ertiga yaitu dari Honda yang mengandalkan Low MPV Honda berbasis mesin honda All New Jazz (1,500 cc) atau bisa dikatakan Honda akan menantang Suzuki Ertiga dengan MPV Honda (Adik Freeed) yang juga berpenggerak FWD. Nah ssat keluar nanti tentu bisa dibandingkan kelebihan dan kekurangan antara Suzuki Ertiga dan Honda Low MPV.
Bagi pihak Suzuki kelemahan diatas adalah masukan besar dari pengguna, sehingga bisa dilakukan perbaikan di lini produksi, membangun sistem kontrol kualitas yang ketat, menginvestasikan keuntungannya untuk membangun jaringan purna jual yang baik dan terus meningkatkan inovasi kendaraan yang sesuai selera masyarakat Indonesia.